Perkembangan burung kenari saat ini bisa dibilang sangat pesat. Terdapat banyak even lomba burung kenari sebagai wadah silaturahmi sekaligus kompetisi di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini lomba burung berkicau di tanah air masih mengkhususkan penilaiannya terhadap lagu yang dilantunkan oleh si burung.
Dalam kontes burung berkicau khususnya kenari, kerap kali kita melihat bahwa kebanyakan burung peserta justru berwarna gelap dan bon. Lantas ada apa dengan kenari warna hijau? Ada apa dengan kenari warna gelap dan bon tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut memang tidak semudah kelihatannya. Saya anggap sebagai suatu kebetulan jika kebanyakan pelomba mempunyai burung kenari gacoan atau bahkan burung kenari juara dengan warna hijau dan gelap. Hingga saat ini timbul suatu asumsi mengenai kenari warna hijau ini, antara lain:
- Biasanya kenari warna hijau dan gelap memiliki volume lebih keras daripada kenari warna cerah
- Orang menganggap bahwa kenari warna hijau lebih giras dam lebih “fighter” daripada kenari warna cerah
- Beberapa peternak di daerah Jateng dan DIY mengatakan bahwa kenari warna hijau memiliki sisi produktivitas yang lebih tinggi daripada kenari warna cerah
Bukti otentik untuk membuktikan hal ini memang merupakan hal yang rumit. Beberapa sumber lisan sempat mengatakan bahwa beberapa kenari juara mayoritas berwarna hijau/gelap dan bon. Beberapa teman saya yang juga peternak kenari mengatakan bahwa hampir semua kenari lomba milik mereka berwarna hijau/gelap dan bon.
Namun dalam tataran pasar kenari warna hijau ini menjadi dilema tersendiri. Banyak orang yang ternyata lebih menyukai kenari dengan warna cerah seperti kuning, sunkist/orange dan bahkan merah. Dengan maraknya permintaan kenari warna cerah tersebut ternyata justru menurunkan nilai jual dari kenari warna gelap yang sebelumnya telah kita anggap lebih berkompeten dalam hal lomba kicau.
Walaupun kenari warna gelap dan warna bon mendominasi peserta lomba burung berkicau, kita tidak dapat menilai bahwa kenari dengan warna cerah tidak berkompeten dalam urusan suara dan jiwa petarungnya. Tahun ini pun beberapa lomba burung berkicau dengan kelas kenari di beberapa wilayah DIY dimenangkan oleh kenari dengan warna cerah.
Jadi apakah asumsi mengenai kenari warna hijau/gelap di atas tadi dapat dibenarkan? Mengapa kebanyakan orang justru menyukai kenari dengan warna cerah? Jika jawabannya adalah selera maka kenari warna hijau bisa dianggap sebagai selera minoritas. Beberapa orang yang sempat menanyakan kepada saya lewat telepon “Pak, saya pesan kenari anakan warna kuning atau bon ya? Jangan hijau kalau bisa karena saya ga suka hijau lagipula tidak sedap dipandang.” begitu katanya.
Tanggapan saya adalah bahwa trend lomba kenari saat masih fokus kepada masalah suara yang meliputi variasi lagu dan volume. Walaupun begitu penilaian gaya dalam perlombaan juga berpengaruh. Jika berpegang pada hal tersebut maka wrna tidaklah masalah dan tidak berpengaruh dalam penilaian lomba. Jadi jika ingn memangkan lomba maka penuhi kriteria-kriteria lomba secara objektif tanpa mempertimbangkan warna terlebih dahulu.
Ditulis oleh
Beternak Kenari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar