Senin, 27 Oktober 2014

Budidaya Burung Kenari

Budidaya Burung Kenari dari tahun ke tahun banyak diminati oleh penikmat burung ocehan.
Selain budidaya nya mudah , cara perawatan sehari-harinya juga tidak terlalu sulit.
Untuk budidaya kenari sendiri beberapa hal yang harus disiapkan adalah yang paling utama adalah Sepasang Kenari Jantan dan Betina yang sudah lewat masa mabung atau sudah siap kawin.

Melalui tulisan yang masih banyak kurangnya ini saya berusaha menuangkan beberapa gagasan serta opini beberapa rekan yang secara nyata terjadi di sekitar kita terkait masalah beternak kenaribagi pemula ini. Jadi pada dasarnya siapa sajakah yang dapat memulai usaha beternak kenari ini? jawabannya adalah mereka yang mau dan mampu mengelola, merawat dan berorientasi untuk menyejahterakan burung tangkaran dengan pengetahuan serta relasi dengan peternak lainnya. Tidak ada batasan umur ataupun jenis kelamin, berbagai strata sosial pun bisa memulai usaha ini, namun ternyata dalam perkembangannya untuk memulai usaha ini tidak semudah yang dikira.

Langkah awal yang perlu ditentukan dalam beternak adalah memahami dan belajar mencari informasi secara detail mengenai burung kenari berikut jenis-jenisnya meliputi perawatan, sifat jenis/strain nya. Setelah itu kemudian mencocokkan dengan kemampuan beli indukan yg akan ditangkarkan yang meliputi dana dan skill/pengalaman untuk menangkar. Ada baiknya jika bagi rekan-rekan yang ingin memulai usaha beternak kenari bisa dimulai dengan menangkarkan jenis yang relatif mudah dalam perawatan dan mudah untuk mendapatkan bahannya dengan kata lain kita memulai dengan cara yang efisien sehingga tidak akan berakhir dengan kekecewaan. Satu lagi adalah kejelian dan kemampuan membedakan jenis kelamin jantan dan betina,

Tempat penangkaran bisa disesuaikan dengan keadaan namun yang terpenting usahakan mendapat sirkulasi udara yang baik, sirkulasi cahaya yang baik serta menyediakan tempat yang memungkinkan untuk melakukan penjemuran.Ukuran sangkar sebaiknya mempunyai besar yang cukup sesuai dengan besar kecilnya burung yang ditangkarkan, menurut pengamatan saya burung kenari lebih sering terbang secara horizontal ketimbang vertikal jadi mungkin sangkar ternak bisa diatur mempunyai lebar yang cukup dengan asumsi tinggi yang memadai juga. Sebenarnya tidak ada ukuran baku untuk besar kecilnya sangkar penangkaran namun bisa dikira-kira (lebih baik kebesaran ketimbang kekecilan).

Pakan, multivitamin serta obat-obatan banyak dijumpai di toko poultry atau toko burung/unggas bahkan di pasar burung, begitu pula dengan pernak-pernik sangkar yang juga mampu dijumpai di sana. Saat semua sudah tercukupi maka praktek pun segera dilakukan. Empat (4) poin penting dalam penangkaran burung pada umumnya adalah masalah perawatan, kebersihan, perlakuan dan gizi. Semakin baik 4 faktor tersebut terpenuhi maka semakin mudah dalam mencapai produktifitas yang nantinya akan berlanjut ke masalah kuantitas dan kualitasnya.

Seiring berjalannya waktu maka mental peternak/penangkar haruslah tahan banting menghadapi beberapa faktor alam seperti cuaca yang akan mempengaruhi pencahayaan dan kemudian kondisi udara. Selain itu perlu diingat atau kalau perlu dicatat bahwa resiko beternak hewan macam apapun adalah resiko KEMATIAN hewan yang ditangkarkan sehingga mental peternak haruslah siap untuk menghadapi hal tersebut. Akan lebih baik jika mencatat setiap generasi yang ada dan muncul setiap waktunya ataupun menggunakan ring (leg band) sebagai pembawa identitas peternak/penangkar.

Jumat, 14 Februari 2014

Prospek Burung Kenari Tahun 2014

Sudah lama burung kenari berkembang dan memenuhi pasar burung di Indonesia. Hingga saat ini kenari tidak kehilangan tajinya dan masih mampu memenuhi kebutuhan orang untuk hobi memelihara burung. Lantas bagaimana nasib burung kenari di tahun 2014 ini dan untuk masa-masa yang akan datang?
Ada 2 sumber utama perkembangan burung kenari di Indonesia pada umumnya, yaitu pertama dari hasil mengembangkan melalui peternakan/riset dan yang kedua adalah dari kegiatan import burung kenari. Dalam perkembangannya kegiatan-kegiatan tersebut didorong oleh beberapa faktor yaitu antara lain: bisnis, hobi, dan hasrat memajukan kualitas burung kenari itu sendiri. 3 faktor tersebut ternyata dapat berjalan bersamaan yang tentu saja dalam kenyataannya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri, ilmu pengetahuan serta daya dorong/rasa ketertarikan terhadap burung kenari.
Kondisi masyarakat yang semakin cerdas dari tahun ke tahun juga turut mempengaruhi selera dan kecenderungan terhadap dunia burung kenari. Bagaimana orang memilih materi kenari yang dirasa pas dengan “kantong” mereka, keadaan ruang ternak mereka serta kemampuan mereka untuk mengembangkan/ternak kenari menjadi unsur yang vital. Dalam kasus sehari-hari banyak peminat burung kenari sudah mulai mengesampingkan kuantitas ketimbang kualitas dimana lebih mending memelihara 1 ekor kenari yang dirasa bagus daripada 10 ekor dengan kondisi yang tidak jelas.


Timbulnya Persaingan Dan Kompetitor
Sejauh ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan burung kenari di Indonesia, yaitu: peternakan, kompetisi lomba serta kegiatan import. Ke tiga faktor tersebut pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan dari sirkulasi kenari yang akan mempengaruhi jumlah dan mutu yang ada di pasaran. Bagaimana cara ke 3 faktor tersebut mempengaruhi perkembangan kenari di masyarakat?
1.       Peternakan
Kenyataannya ketersediaan burung kenari di Indonesia sangat bergantung dengan peternak. Secara ekonomi para peternak mendapatkan untung dari jumlah produksi yang mereka hasilkan yang tentu saja pada akhirnya akan dipengaruhi oleh kualitas dari produk tersebut. Dengan kegiatan beternak akan mampu memunculkan jumlah dan mutu yang ada di pasaran, serta uniknya adalah mampu membentuk selera baru. Saat ini para peternak berlomba-lomba untuk menciptakan jenis dengan kualitas yang baik, harapannya adalah agar mutu yang dihasilkan mampu bersaing dengan kualitas yang dihasilkan oleh peternak lainnya.
2.       Lomba
Kegiatan hobi yang kerap mendatangkan keuntungan ekonomi ini juga mempunyai peranan dalam menciptakan suatu arah dan tren dalam orientasi memelihara kenari. Seorang pelomba akan berusaha menciptakan suatu burung kenari yang mempunyai lagu merdu dan berpenampilan bagus sehingga dalam kenyataannya kualitas dari seekor burung diharapkan akan “terbongkar” sepenuhnya di tangan pemaster/pelomba. Seperti biasa, burung jawara akan mendapatkan predikat dan secara tidak langsung mampu mempengaruhi tren berikutnya bagi para calon jawara lainnya.
3.       Import
Kegiatan ini dideskripsikan sebagai usaha untuk mendatangkan burung kenari dari negara lain. Biasanya jenis-jenis kenari yang di import adalah jenis kenari yang masih belum banyak/berhasil dikembangkan di Indonesia. Kegiatan ini juga mempengaruhi dunia perkenarian di Indonesia dimana harga kenari import mampu mempengaruhi harga pasaran kenari yang dihasilkan oleh peternak. Dalam beberapa kasus harga kenari import juga mampu membelenggu gerak peternak lokal, namun dalam beberapa kasus lainnya harga kenari yang dihasilkan oleh peternak lokal mampu terangkat. Satu peran utama dalam kegiatan import ini adalah: menyediakan kenari jenis baru serta ketersediaan jumlah kenari dalam menciptakan orientasi peternakan.



Masih Belum Klimaks

Kondisi dunia peternakan kenari yang saya amati hingga saat ini (2014) dapat dikatakan masih dalam taraf untuk berjalan mencapai level puncak. Artinya adalah dalam segmen kualitas, kuantitas serta harga masih dapat dikatakan belum stabil. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang mungkin sangat banyak untuk dituliskan satu persatu namun ada beberapa hal pokok, diantaranya adalah: selera pasar yang terus berubah, serta orientasi pengembangan dari jenis kenari tertentu yang tidak sejalan dengan pakemnya. Dengan begitu apa yang saya amati bahwa arah dari perkembangan dunia kenari di Indonesia adalah menciptakan nuansa baru yang artinya banyak membutuhkan waktu panjang untuk mencari “penganut”nya.
ILUSTRASI

"Bisa dikatakan bagi beberapa orang yang sedang/akan menekuni bisnis/hobi kenari ini maka masih mempunyai masa kini dan masa depan yang baik"   

Jika suatu saat nanti dunia perkenarian sudah mencapai klimaksnya adalah maka tidak ada istilah big size, kepala mbarong atau kaki jinggring sekalipun. Para peternak akan menciptakan suatu jenis dengan kriteria-kriteria baku yang akan diciptakan sebaik-baiknya dengan harga yang semurah-murahnya dengan jumlah produksi yang tidak kurang. Dalam situasi klimaks ini kualitas tidak akan lagi mendominasi seperti sebelumnya,satu hal yang juga dibutuhkan adalah INOVASI.