Jumat, 30 Desember 2011

Merawat Burung Kenari Sepenuh Hati

Saat semua orang mempertanyakan mengapa ternakan Si "A" dapat produksi dan berjalan dengan lancar atau hasil ternakan Si "B" mempunyai kualitas yang dirasa bagus dan burung kenari milik Si "C" tidak pernah sakit.....pernakah terpikir bahwa resep rahasianya adalah mereka hanya merawat dan beternak burung kenari dengan sepenuh hati? 

Fenomena yang sering terjadi bahwa seorang penghobi dan peternak burung kenari kerap mengeluh saat dilanda problem seputar kondisi burung klangenan dan ternakan mereka bahkan di beberapa kesempatan dengan niat yang besar datang ke seorang dokter hewan untuk meminta obat atau solusinya. Pertanyaan yang paling sering dilontarkan adalah:
  1. bagaimana caranya biar cepat bunyi-kawin-ngisi? sudah saya coba jodohkan tapi tidak kunjung kawin juga, ah saya jual aja deh :-)
  2. obat apa yang bisa diberikan agar burung kenari saya mampu "kerja" di lapangan? besok ada latber nih
  3. kenapa pejantan atau betina saya tidak mau ngisi? padahal perawatan sudah baik pakan juga import.
  4. wah yorkshire saya mati padahal baru beli belum ada seminggu, oh ternyata burung kenari import memang memiliki daya tahan yang tidak lebih baik dibandingkan burung lokal jadi kali ini mungkin saya kurang beruntung.

Statement di atas adalah fakta yang kerap terjadi dan lalu lalang di telinga kita serta kerap dijumpai saat berada dalam suatu komunitas bervisi sama yaitu burung kenari. Coba kita lihat lebih dalam dimana pernyataan di atas tersebut lebih menekankan bahwa burungnya lah yang salah atau memang sudah menjadi takdir si burung tersebut. Maka mungkin memang benar kata pepatah bahwa "beternak kenari itu tidak sesulit yang dikira cuma orangnya aja yang sulit".
Sulit menerima keadaan, sulit untuk berinovasi, sulit untuk maju, sulit untuk menerima pendapat dan masukan dari orang lain dan sulit menerima keberadaan penghobis lain niscaya mampu membuat peternakan burung kenari anda menjadi hancur.
ilustrasi
Dahulu seseorang berkata demikian "saya selalu menyediakan pakan import, suplemen import sampai sangkar pun juga import. Apakah masih kurang?" Lidah kami seakan tak bisa bergerak untuk menjawabnya cuma dalam hati seakan kami sepakat bahwa burung adalah makhluk hidup, bukan mesin yang mampu berproduksi selama ia hidup dan sehat. Mereka dipaksa bekerja untuk mencari makan bagi tuannya bahkan kadang-kadang karena dianggap "tidak mampu" menghasilkan keturunan mereka diperlakukan kurang baik.
Jadi mungkin keberhasilan ternak kenari juga terletak pada ketentraman batin dan maksud hati dari si tuannya. Selama sang tuan memperlakukan burung-burugnya dengan sepenuh hati, senyum dan dengan kehangatan jiwanya barangkali sosok burung tersebut akan menjadi lebih berkharisma.




Jumat, 18 November 2011

Inilah Alasan Kenapa Kenari Yorkshire Lebih Diminati

Beternak burung kenari bagi sebagian kalangan merupakan kegiatan yang dapat mengisi waktu luang sekaligus dapat menambah penghasilan. Bagi sebagian orang lainnya beternak burung kenari merupakan salah satu bidang bisnis yang menjanjikan, di sisi lainnya tren dan wacana mengenai beternak dan bisnis burung kenari ini sangat bersinggungan dengan popularitas pasar. Faktanya jenis kenari yorkshire hingga artikel ini ditulis masih menjadi salah satu jenis kenari yang paling banyak diminati. 

Buktinya jenis kenari yorkshire sangat laris bak kacang goreng yang selalu ludes tiap kali ada berita mengenai kedatangannya untuk dijual di kalangan penghobi dan peternak kita. Uniknya lagi melalui jenis ini membentuk suatu mind set tersendiri bahwa kenari silangan yang sering diistilahkan F1,F2,F3 dan seterusnya membawa gen dari jenis yorkshire (padahal tidak demikian). Melihat kondisi lapangan yang seperti ini maka iseng-iseng saya mengadakan polling sederhana mengenai alasan mengapa banyak orang masih memaskotkan yorkshire sebagai jenis kenari pengangkat dan idaman.

Postur
  68 (30%)
Volume Suara
  52 (23%)
Harga Jual
  68 (30%)
Warna
  20 (9%)
Gengsi/Prestis
  8 (3%)
Ikut Trend
  4 (1%)

Total Suara: 220 

ilustrasi
picture source
Dari data ringan di atas maka bisa ditafsirkan mengenai sifat-sifat yang melekat pada jenis kenari yorkshire yang hingga saat ini masih digemari. Pilihan yang banyak diminati oleh pengunjung blog ini adalah meliputi postur dan harga jualnya yang tinggi yang membuat jenis kenari yorkshire mampu eksis di pasaran dan alasan tersebut saya rasa sangat masuk akal.
Maka bukan tidak mungkin setiap dari kita dapat menerobos fenomena pasar ini mengingat hobi adalah hal yang mampu membuat pribadi seseorang sangat terhibur sehingga dapat bersumber dari hal yang bermacam-macam. Dibutuhkan suatu dedikasi dan kecintaan yang luar biasa agar pelaku hobi dan bisnis mampu terus eksis dan dari mereka berjalan selaras agar tidak menjadi bumerang.



Minggu, 25 September 2011

Telur Kenari Selalu Gagal Menetas

Bagi beberapa orang yang sedang memulai usaha atau hobi beternak kenari tentu saja sering merasa tidak tenang jika harus dihadapkan kepada masalah sulit produksi. Beberapa hal yang perlu dipahami adalah tidak ada cara instan untuk membuat burung kenari yang kita rawat dapat berketurunan atau berproduksi.


Ilustrasi
Source
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas ternak yang telah sedikit saya bahas di artikel sebelumnya bahwa selanjutnya diperlukan metode dan mekanisme rawatan jangka panjang guna membuat burung kenari yang ditangkarkan mampu berproduksi hingga umur 5 tahun atau di atasnya. Kembali ke masalah judul, mengapa telur kenari gagal menetas? Berikut beberapa pembahasan umum yang terkait dengan kelangsungan keturunan dan reproduksi kenari:
  • Proses kawin: untuk mengetahui salah satu penyebab gagalnya telur kenari untuk menetas adalah dari proses kawinnya. Secara alami burung kenari betina dapat mengeluarkan telur walau tidak ada proses kawin atau pembuahan dari induk jantan, jadi jika ingin mendapatkan bibit dari telurnya maka dibutuhkan proses kawin.
  • Hormon: saat proses kawin terjadi secara baik namun telur kenari gagal menetas setelah masa pengeraman 14 hari atau telur terlihat kosong setelah di cek pada usia pengeraman lebih dari 5 hari maka salah satu kemungkinannya adalah kurang matang/siapnya hormon indukannya. Jika selama ini beberapa penghobiis hanya mengacu kepada faktor jantan saja yang berperan terhadap hasil pembuahan sel telur dalam tubuh betina maka ternyata faktor betina juga berperan dalam menghasilkan keturunan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kondisi birahi pada burung kenari tidak dapat disamakan atau menjadi patokan bahwa burung tersebut juga mempunyai hormon yang baik dan subur.
  • Suhu: sering dijumpai bahwa bibit/piyik kenari yang sudah terbentuk di dalam telur tidak dapat menetas setelah masa 14 hari pengeraman. Salah satu penyebabnya adalah karena suhu yang terlalu panas dan terlalu dingin. Jika telur yang sedang dierami oleh indukannya mendapat intensitas sinar matahari langsung dalam waktu yang lama maka biasanya kondisi telur akan mengalami dehidrasi. Begitu pula sebaliknya jika suhu terlalu dingin dan telur kurang mendapatkan kehangatan yang baik maka biasanya proses pembentukan bibit tidak akan berlangsung dengan baik.
  • Psikologi: kondisi stress pada indukan yang mengeram telur juga turut memicu keberhasilan telur tersebut menetas. Saat indukan stress maka dia akan mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan sarang pengeraman (tidak mengeram) dan dapat berperilaku yang tidak wajar, misalnya perilaku hiperaktif karena over birahi, terdapat kutu di sarang pengeraman atau kondisi tempat ternak yang kurang kondusif.
  • Penyakit: sudah sewajarnya jika burung kenari yang sedang terinfeksi penyakit akan mengalami penurunan stamina dan nafsu makan. Selain itu burung kenari yang terkena penyakit saat mengeram dalam beberapa kasus akan malas mengerami telur-telurnya walau dalam beberapa kasus indukan yang terkena penyakit jika tak tertangani secara baik dapat mati dengan kondisi mengerami telur-telurnya. Hal lainnya adalah jika penyakit tersebut menyerang burung kenari indukan sebelum proses kawin maka biasanya akan berhubungan dengan daya tetas telur yang tidak bisa maksimal, begitu pula jika penyakit hinggap pada burung kenari indukan setelah proses kawin.
  • Kondisi/stamina: kondisi burung yang terlalu capek akibat terlalu terforsir untuk kawin atau kontes bisa jadi malah menimbulkan masalah baru, beberapa hal ditengarai terjadinya egg binding dapat dipicu karena kondisi induk betina yang terlalu letih untuk mengeluarkan telur-telur dari rahimnya. Sedangkan pada indukan jantan stamina yang terkuras dan tidak fit juga turut mempengaruhi kualitas sperma.

Masih terkait dengan daya tetas telur bahwa ada hal yang paling mendasar yang tidak bisa ditinggalkan yaitu masalah GIZI. Kebutuhan akan vitamin, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh burung kenari melalui pakan, suplemen, penjemuran dan kebersihan harus terpenuhi secara baik sebelum masa produktif itu tiba. Hal ini juga juga tidak bisa diselenggarakan dan mempunyai efek yang tiba-tiba/instan melainkan butuh proses untuk menanganinya. Ini sekaligus menjelaskan fenomena indukan yang tidak mau ngisi dimana seringkali antara gizi dan kematangan hormon tidak ada kesinambungan bahkan ditemui beberapa burung yang dipaksakan kawin sebelum benar-benar dalam kondisi puncak.


Jumat, 08 Juli 2011

Istilah Glender Blender Pada Burung Kenari

Dunia hobi memang ternyata memiliki makna dan rasa yang kuat dan dalam hal ini tak terkecuali dalam hal hobi burung. Beberapa istilah populer yang sering terdengar di kalangan penghobiis kenari ternyata mampu membuat mind set sendiri dimana akan merujuk ke suatu hal yang belum tentu objektif. Kali ini ada satu istilah tersebut yang sudah sangat populer khususnya di seputar kalangan penghobiis burung kenari, yaitu kata glender.
Ilustrasi
Dalam perkembangannya lidah Jawa sering menyebutnya sebagai mblendher atau ngglendher, lantas bagaimana menjelaskan fenomena glender/blender tersebut? Secara luas penghobiis burung kenari akan mendefinisikan istilah tersebut sebagai nyanyian burung kenari berlagu "isian" ditambah dengan nyanyian asli kenari. Namun secara lebih sempit istilah blender/glender ini ternyata lebih kepada tujuan menyelaraskan variasi lagu kenari sesuai yang diinginkan. 


Full Isian Atau Blender?
Asumsi yang sudah melekat adalah bahwa full isian akan terlihat lebih mewah dan mentereng, namun apakah benar? Sedangkan burung kenari berlagu blender/glender terkesan lebih kurang greget, apakah benar? yang perlu dipahami dari hal ini adalah sebenarnya mengenai orientasi pemasternya masing-masing. Secara detail maka si pemaster sebenarnya akan memahami proses pemasteran dari awal hingga ke bagian tengah dan berikut tahap akhirnya. Logikanya adalah setiap pemaster akan berusaha untuk membuat nyanyian burung kenari menjadi sevariatif mungkin, sekeras mungkin dan serutin mungkin untuk bernyanyi namun ke 3 hal tersebut ternyata butuh proses dan tidak sekali jadi.
Sebagai contoh adalah burung kenari berumur 6 bulan yang menyanyikan lagu full blackthroat, oleh si pemaster tersebut dirasa kurang variatif dan memilih melanjutkan dengan mengisikan suara ciblek dan prenjak sebagai penambah greget. Ternyata istilah blender/glender dipakai dalam contoh tersebut dimana tema pemasteran tahap awal dilanjutkan dengan tema pemasteran tahap berikutnya sesuai dengan keinginan si pemaster bahkan beberapa pemaster juga secara sengaja mengisikan lagu kenari standar dalam mendidik kenari jagoannya dengan metode-metode tertentu. 


Menarget Event Lomba
Tentu saja tujuan pemasteran bukan semata-mata untuk klangenan saja namun juga nantinya sebagai studi pada event lomba. Beberapa penghobiis sering mengandaikan bahwa full isian akan lebih bagus ketimbang terdapat variasi lagu kenarinya namun asumsi ini sebenarnya harus didasarkan kepada nyanyian burungnya sendiri. Pada dasarnya beberapa event lomba sebenarnya tidak menjamin bahwa kenari full isian akan menang melawan kenari isian blender ataupun bahkan kenari standar, yang menjadi pertimbangan juri adalah komposisi dari semua aspek burung yang akan dilombakan dimana meliputi variasi lagu, volume, panjang lagu, gaya, dan lain-lain. Berawal dari inilah sebenarnya bahwa kita tidak perlu takut mendapatkan kenari isian kita yang blender akan kalah dengan kenari full isian walau dalam perjalanannya harus tetap dalam porsi yang diinginkan.

Selasa, 05 Juli 2011

Master Untuk Burung Kenari

Dari waktu ke waktu memaster burung kenari menjadi hobi atau kegiatan yang kian populer dalam dunia perburungan. Hingga saat ini trend master masih menjadi topik pembahasan yang menarik untuk disimak dan diikuti, menyangkut hal tersebut maka beberapa pemaster pastilah menyiapkan burung-burung master bersuara handal agar mampu mengajarkan kepada "murid" nya mengenai lagu yang diharapkan oleh pemaster.


Dalam beberapa kesempatan seringkali para penghobiis bertukar pikiran mengenai wacana burung master yang baik bagi burung kenari mereka. Pendapat dan asumsi pun akhirnya bermunculan dimana trend masyarakat dan dunia lomba menjadi faktor yang mempengaruhi dunia pemasteran, namun apakah pemasteran bisa keluar dari lingkup tersebut? Tentu saja trend dibentuk dari beberapa hal yang terkait seperti: hasil yang telah dicapai (prestasi), pengalaman, harga bahan baku dan tujuan pemasteran itu sendiri.
Perkembangan asumsi mengenai pemasteran telah dipersempit dengan standar suatu event lomba tertentu sehingga kemungkinan para pelomba akan menyajikan "menu" yang berbeda dalam setiap event nya. Lantas muncul suatu pertanyaan, burung master apakah yang paling cocok untuk burung kenari? Burung master apakah yang mampu menghasilkan lagu yang istimewa dan mewah? Secara spesifik tren lagu master dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan baik lambat ataupun cepat. Setidaknya ada sedikit penjelasan soal ini untuk sekedar memecah "keheningan" mengenai wacana trend lagu master tersebut, antara lain:
  • Poin penting dalam pemasteran adalah kapasitas burung master dan burung yang akan dimaster. Asumsi dasar dari pemasteran adalah burung yang dimaster dengan suara tertentu akan berusaha menirukan suara/lagu dari burung master tersebut. Berangkat dari hal tersebut maka burung master dapat diwakili dengan jenis burung apa saja namun dengan catatan karakter lagunya tidak berbeda jauh dengan jenis burung yang akan dimaster.
  • Terlepas dari jenis burung masternya, keberhasilan burung kenari membawakan lagu tertentu sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: kualitas suara burung master, tingkat kecerdasan, kemampuan doktrin dari master, lingkungan, jumlah burung master, dan lain-lain. Berangkat dari hal inilah maka kita mendapatkan asumsi bahwa kenari isian dengan membawakan suatu materi lagu tertentu akan bersifat kompetitif dan relatif terhadap kenari isian lainnya jika dinikmati (klangenan) atau guna untuk dilombakan.
  • Ada semacam tujuan dari kegiatan pemasteran, yaitu adalah menciptakan lagu bersuara bagus dan lantang sesuai dengan karakter perlombaan di masyarakat kita. Bahwa menciptakan lagu yang dianggap berkualitas pada dasarnya adalah mempertajam lagu dari karakter bawaan serta menambah variasi lagu.
  • Saat inovasi lagu yang dianggap unik, mewah dan memenuhi kriteria perlombaan secara umum maka itulah yang jadi suara mayoritas dan trend lagu master walau secara berkelanjutan tetap akan terus berubah. Bukan berarti setiap penghobiis akan berada pada jalur trend tersebut namun bisa berjalan keluar atau melawan arus tersebut.
Karena pada dasarnya tidak akan pernah puas dengan suatu lagu tertentu maka dibutuhkan inovasi yang secara berkesinambungan baik menurut standart resmi yang mungkin suatu saat akan dibakukan oleh rekan-rekan penghibobi kicauan di tanah air kita ini.

Minggu, 05 Juni 2011

Menjaga Kualitas Produktivitas Ternak

Menikmati dan mengembangkan hobi ternak burung kenari bagi sebagian orang dianggap sebagai hiburan sekaligus income. Saat berfokus kepada suatu tujuan maka pada saat itu juga sering mengesampingkan beberapa hal yang dianggap tidak berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan tersebut, padahal banyak hal yang tanpa disadari berhubungan erat dengan tercapainya tujuan.
ilustrasi
Beberapa waktu lalu penulis iseng-iseng memasang  "polling'" sederhana dengan bertujuan untuk mencari pandangan sesama penghobi dan peternak mengenai hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan dalam beternak kenari. Dalam kesempatan itu juga disajikan beberapa opsi pilihan dengan total 131 jawaban dalam kurun kurang lebih 2 bulan yang dipasang di blog ini, hasilnya pun lumayan untuk diserap sebagai sebuah pengetahuan dimana beberapa dari kita menjawab/memilih jawaban yang telah tertera dan hanya diperbolehkan dengan 1 opsi jawaban saja. Berikut hasilnya:



  1. Kualitas Materi Indukan: Hal inilah yang mempengaruhi kualitas keturunannya. Dari awal burung kenari sendiri digolongkan menjadi 3 jurusan/orientasi yaitu: kenari yang berorientasi kepada postur, warna dan suara. Dalam perkembangannya peternak sering mengidamkan kualitas kenari mereka yang meliputi ke 3 faktor tersebut dalam 1 sosok burung kenari sehingga untuk mencapai proses ini diperlukan waktu yang cukup lama.
  2. Banyaknya Indukan: Jumlah indukan produktif akan mempengaruhi jumlah produksi yang akan dihasilkan. Tentu saja untuk target profit, materi indukan dalam jumlah banyak akan menghasilkan jumlah/keuntungan yang lebih banyak. 
  3. Pakan: Makanan yang disajikan merupakan asupan gizi yang masuk kemudian diolah dan akan mempengaruhi metabolisme burung. Pada dasarnya semakin cukup dan seimbang gizinya maka kondisi breeding akan menjadi lebih lancar dan meminimalisir masalah kesehatan dalam tiap-tiap burung kenari. Diluar itu kondisi pemberian pakan yang bersih dan sehat serta dalam porsi yang cukup akan membantu produktivitas ternakan.
  4. Multivitamin/Supplemen: Dirasa menjadi suatu kebutuhan layaknya manusia yang membutuhkan mulvitamin untuk membantu menjalani aktivitasnya sehari-hari agar tidak mudah terserang penyakit dan selalu bertenaga. Pada dasarnya burung membutuhkan beberapa vitamin A,B,C,D,E yang sebenarnya sudah ada dalam pakan biji-bijian dan extra fooding berupa sayuran, telur dan buah-buahan setiap harinya. Dalam kondisi tertentu peternak menggunakan multivitamin guna memantabkan langkah breeding mereka dan berusaha memenuhi gizi burung tangkarannya. 
  5. Kesabaran: Adalah sikap di saat dihadapkan kepada masalah atau halangan dalam beternak. Suatu saat mungkin kita akan berpikir mengapa orang lain bisa mengembangkan dan menangkarkan kenari dengan produktivitas yang tinggi sedangkan kita sendiri susah payah tidak berbuah manis. Dalam hal ini diperlukan kesabaran sekaligus perubahan guna mencapai target yang diinginkan. Kesuksesan juga tidak lepas dari pengetahuan dan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
  6. Cuaca/Iklim: Tidak bisa disangkal bahwa cuaca/iklim juga mempengaruhi produktivitas dan kondisi peternakan. Sudah menjadi hukum alam jika makhluk hidup yang ada di bumi mengalami siklus alam sesuai dengan gejala alam itu sendiri. Musim yang kerap menjadi kendala para peternak adalah saat musim hujan dimana matahari yang jarang menampakkan sinarnya ataupun saat musim pancaroba/pergantian musim dimana seringkali mengalami cuaca ekstrim dan sulit untuk ditebak. Cuaca yang kurang baik (terlalu dingin atau terlalu panas) membuat kondisi burung menjadi sulit untuk top perform dan harus dibantu dengan setelan pakan dan kondisi ruangan yang kondusif.
  7. Kebersihan: Pepatah mengatakan "kebersihan adalah pangkal kesehatan" dimana kondisi tempat ternak yang bersih, pakan yang bersih serta air minum yang bersih akan membuat burung menjadi riang, senang dan gembira :). Dengan kata lain kebersihan yang menyeluruh akan menjauhkan dari parasit, penyakit dan meningkatkan produktivitas ternak.
Sebagai tambahan, obat-obatan juga diperlukan saat kondisi burung terserang penyakit dimana langkah cepat untuk mengobati menjadi aspek penting dalam menentukan kesehatan burung itu sendiri. Terlepas dari itu bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati :) sehingga burung akan sehat tanpa harus dimasuki obat-obatan atau zat kimia yang sebenarnya juga tidak begitu bagus untuk vitalitas burung dalam waktu jangka panjangnya.

Terimakasih kepada rekan-rekan semua yang sudah berkenan mengisi poll sederhana tersebut, hanya sebagai pengetahuan saja yang mungkin dianggap tidak terlalu penting bagi sebagian orang. Salam hangat

Senin, 04 April 2011

Materi Ternak: Antara Gengsi dan Kualitas

Jangan nilai sebuah buku hanya dari luarnya saja. Begitu kira-kira yang dapat penulis utarakan mengenai persepsi terhadap burung kenari akhir-akhir ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa dari waktu ke waktu burung kenari import semakin merajai pasar dan menggeser kenari cetakan lokal karena berbagai alasan. Namun yang perlu dimengerti adalah apakah benar yang populer adalah yang terbaik?

Piyik Kenari Umur 25 hari

Beberapa waktu yang lalu kami sesama penghobiis burung kenari ataupun beberapa rekan peternak ngobrol mengenai warna-warni dunia peternakan dan salah satunya yang menarik adalah seputaran ternak kenari. Kira-kira 10-20 tahun yang lalu kami hanya mengenal burung kenari sebagai sosok burung yang mungil serta berlagu merdu. Faktanya sekarang burung kenari yang sudah tersebar hampir di seluruh daerah Indonesia memiliki jenis yang beraneka ragam serta ukuran tubuh dan warna yang beraneka ragam pula. Survey membuktikan bahwa keanekaragaman ini ternyata dipicu oleh kenari import yang masuk ke negara kita.

Sedikit menyenggol, terkadang ada beberapa orang peternak yang sama sekali minder dengan materi ternaknya yang notabene berpostur kecil (lokal). Jika ditanya tentang materi ternaknya akan ada kecenderungan menjawab dengan kata-kata "nggak ternak kok, lokalan aja atau lagi belajar ternak". Yang ada di dalam benak saya ada apa dengan pamor kenari lokal saat ini? apakah berarti penurunan pamor juga diiringi dengan penurunan kualitasnya? apakah burung kenari import dapat dijadikan sebagai suatu hal yang bergengsi? Penulis sendiri mempunyai pendapat pribadi soal ini seperti:


  • Dalam menjalani hobi apapun dan kapanpun serta berapapun adalah hal yang tidak bisa dinilai secara general mengingat hobi mempunyai makna kuat dari si pelaku hobi tersebut secara pribadi.
  • Kenari lokal itu jelek dan tidak berkualitas? Tunggu dulu, kata "lokal" sendiri sudah memiliki arti yang simpang siur dimana identik dengan kenari berpostur kecil ataupun kenari produksi lokal (bukan import). Tentu saja kualitas tidak semata dapat diukur dari ukuran tubuh, warna serta tampilannya akan tetapi bagaimana kualitas secara utuh yang melekat.
  • Masalah materi indukan import dan tidak import adalah pilihan dan dikondisikan menurut kebutuhan atau sesuai dengan kemampuan kita. Yang pasti burung berkualitas hanya akan terdeteksi jika secara nyata dilihat dan didengar.
  • Menciptakan kenari berkualitas bisa dari jenis apa saja dan warna apa saja.
Semakin maraknya kenari import yang masuk ke Indonesia malah sebenarnya membuat bingung penggemar di negeri ini mengingat semua jenis kenari import disodorkan dengan berbagai macam kelebihannya seakan tidak ada cela dan kelemahannya. Jika hal ini keterusan/kebablasan maka bisa jadi dalam beternak kenari malah akan melupakan tujuan yang semestinya dan berorientasi "asal kawin import" dimana mengawinkan sesama kenari import tanpa tujuan yang jelas. Hal yang mungkin dirasa nantinya adalah malah justru menurunkan kualitas akibat terlalu asyik mengawinkan kenari import.
Maka mungkin untuk kedepannya sesama peternak bisa saling mendukung, share materi ternak guna mendapatkan tujuan mencetak kenari indonesia yang berkualitas. Karena mungkin jika bergerak dan didukung oleh kebersamaan maka semuanya akan menjadi mungkin.
salam hangat

Selasa, 01 Maret 2011

Menyiapkan Materi Indukan Kenari

Beberapa hal yang sudah menjadi pertimbangan bagi rekan-rekan sesama penghobiis sekaligus breeder burung kenari adalah tempat ternak/kondisi ternak serta materi indukan sebagai cikal bakal untuk melangsungkan budi daya. Khususnya tentang masalah materi indukan, beberapa aspek juga patut menjadi pertimbangan agar hasil yang dicapai menjadi terwujud sesuai dengan keinginan sang pengembang.
Membahas materi khususnya burung kenari tidak lepas dengan 2 faktor, yaitu kuantitas dan kualitas. Mengawali langkah beternak burung kenari tidak harus dengan rasa emosional atau terburu-buru. Dengan kata lain bahwa mengembangkan kenari juga melampirkan aspek si pembudidaya itu sendiri yang meliputi keuletan, kesabaran dan ketelitian. Berikut terdapat beberapa penjelasan umum mengenai materi yang akan disiapkan:
  • Kuantitas : merupakan aspek yang mendukung produktivitas dan jumlah. Hal ini juga dirasa penting dimana jumlah materi akan lebih bagus jika dirasa seimbang, misalnya saja menggunakan metode monogami ataupun poligami dengan perbandingan indukan jantan dan betina yang tidak terlalu drastis. Logikanya jika kondisi ternakan berjalan dengan lancar maka jika materi indukan semakin banyak maka akan menghasilkan produktivitas yang banyak juga.
  • Kualitas: ini berarti hal positif yang melekat pada burung yang akan ditangkarkan. Asumsi kualitas selama ini meliputi lagu, volume suara, karakter, postur dan sebagai tambahan fakultatifnya adalah warna. Tentu saja semua penangkar ingin membudidayakan kenari berkualitas yang dapat bersaing di lapangan ataupun semata-mata mampu menghibur si pemiliknya.
Betina F1 saat mengeram
Perpaduan kualitas dan kuantitas akan menghasilkan produk yang sangat baik. Materi indukan merupakan materi yang butuh disipakan sesuai dengan tujuan si peternak, terlepas dari itu maka jenis sering menjadi tolak ukur dalam hal yang menjadi pertimbangan. Yang terpenting adalah kualitas itu sendiri tidak peduli apa pun jenisnya karena asumsi bahwa jenis si A lebih baik dari jenis si B membutuhkan telaah yang mendalam guna membuktikannya. 
Jika ingin memilih indukan kenari maka langkah awal yang paling umum adalah:
  • Kenari indukan haruslah sehat atau tidak membawa suatu penyakit tertentu
  • Memiliki umur yang selayaknya dalam masa produktif (dimulai kisaran umur 6-7 bulan)
  • Pastikan bahwa tidak cacat, misalnya saja hal yang sering dijumpai adalah kebutaaan pada kenari
  • Secara umum kenari haruslah terlihat segar, lincah, tidak lesu, nafsu makan baik serta kondisi bulu yang semestinya.
Menghasilkan kenari idaman butuh waktu yang tidak sedikit dan tentu saja pengalaman, maka dari itu butuh kesabaran serta keuletan dan menekan cara berpikir instan sehingga mampu menghadapi problema ternak di masa mendatang.